Kamis, 17 Mei 2012

all about discus

All about Discus :
Discus sebagai rajanya ikan air tawar menarik banyak akuaris maupun orang awam untuk memeliharanya. Selain bentuk, warna, dan coraknya yang menarik, harganya yang mahalpun menjadi salah satu daya tarik untuk memeliharanya. Namun memelihara terutama untuk memilih calon bibit yang baik tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ikan Discus (Symphysodon spp.) yang asalnya dari Sungai Amazon merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang sangat indah di dunia, sehingga ada orang yang mengatakan sebagai rajanya ikan hias air tawar. Hal ini dapat dipahami karena bentuk, warna, motif, dan gerakannya yang enak dipandang mata menjadi obat terapi stress bagi orang yang melihatnya. Bagi anda yang sehari-hari sibuk dengan aktivitas di luar rumah baik di tempat kerja maupun di tengah-tengah kemacetan jalan dengan tingkat stress yang tinggi ada baiknya memiliki ikan discus ini di rumah sebagai media mengurangi beban stres yang dihadapi. Dilihat dari warnanya, ikan discus ada yang polos dan ada yang bercorak mulai warna biru berlian, kuning emas, merah, putih, kombinasi merah putih, orange, garis hitam, coklat dan lain sebagainya. Bagaimana memilih ikan discus yang baik ?, berikut beberapa pendapat pakar atau peternak yang sudah berpengalaman yang dituliskan dalam berbagai tulisan tentang tips memilih ikan discus yang baik :

 1. Warnanya cerah, warna kulit yang hitam menandakan kondisi diskus sedang sakit. Garis hitam vertical/ stress bar yang sangat menyolok/ tegas menandakan diskus dalam kondisi stress yang berat. Jumlah garis ini berbeda-beda menurut varian ikan. Biasanya berjumlah antara 7 sampai 18 buah bar. Stress bar ini tidak menentukan sakit tidaknya seekor discus, tetapi sebagai parameter kondisi discus akibat kaget, atau kondisi lingkungan yang tidak cocok bagi discus. Banyak jenis discus yang menunjukkan stress-bar nya jelas. 2. Sisik ikan bersih dan tidak luka, tidak berbintik putih dan berlendir terlalu banyak. Sirip ikan haruslah terlihat bersih dan lengkap. Sirip yang sobek, rusak, berjamur menandakan ikan tidak sehat. Biasanya pada sirip ikan sering terserang fin rot. Sirip yang tidak cacat dan seimbang akan membuat bentuk diskus bulat dan enak dipandang mata. 3. Matanya bening, tidak berselaput ataupun berbintik putih. Bola mata tidak terlalu mencolok keluar. Mata yang mencolok keluar disebabkan oleh kondisi air yang tidak cocok, dan ikan terjangkit intestinal bakteri. Ukuran mata yang terlalu besar pada ikan yang berukuran kecil menandakan ikan tersebut terhambat pertumbuhannya atau biasa disebut kuntet. Selain itu mata yang hitam dapat diakibatkan oleh penyakit internal dan bisa juga akibat kontaminasi obat-obatan. 4. Bentuk tubuh ikan discus yang ideal terutama dilihat dari samping berbentuk hampir bulat, tidak kurus yang nampak dari ketebalan dahi diskus. Discus yang tidak cacat fisik, biasanya terlihat dari depan dimana sisi kiri dan kanan terlihat sama. Mulut ataupun bagian tubuh lainnya tidak ada yang lebih ke kiri atau ke kanan. 5. Ikan bernafas teratur, dimana kedua insang membuka dan menutup bersamaan, tanpa ada yang lebih besar membukanya ataupun bernafas hanya dengan satu insang. Biasanya ikan yang bernafas dengan satu insang terjangkit Gill Fluke Dactylogyrus atau kutu insang. Tutup insang rata menutupi insang, tidak pendek dan tidak menganga terbuka. Juga harus diperhatikan nafas yang sangat cepat, yang dapat disebabkan oleh kekurangan oksigen. 6. Ciri ikan yang sehat pada umumnya tidak takut terhadap manusia yang melihatnya. Discus yang baik dan sehat biasanya akan segera mendekat kaca akuarium dengan cepat, mengira akan diberi makan. Selain itu diskus yang sehat umumnya tidak menyendiri, tetapi bergerombol
7. Gaya berenangnya tidak tersendat-sendat, umumnya berenang dengan tenang, dasi/pectoral fin - sirip depan bawah perut diturunkan sehingga terlihat gagah pada saat berenang. 8. Jangan tertipu dengan warna. Warna merah menyala pada tubuh dan mata, terutama pada discus ukuran antara 2-3 inci, bukan jaminan untuk mendapatkan discus yang baik. Pada saat ini ada sebagian kalangan yang menggunakan hormon untuk memaksakan keluarnya warna ikan, yang bertujuan untuk memudahkan penjualan dan meningkatkan daya tarik ikan. Warna ini umumnya tidak bertahan lama. Pemakaian hormon dapat mempengaruhi pemijahan atau anakan yang dihasilkan. 9. Motif warna ikan biasanya akan timbul mulai 2 inci ke atas dan bertahap.
Berhati-hatilah jika membeli diskus yang sudah keluar motif sejak ukuran kecil, karena kemungkinan adanya pemberian hormon untuk mengeluarkan motif ini agar terlihat indah. Adalah wajar motif yang keluar hanya setengah atau kurang pada ukuran 2 inci, namun terkadang kualitas diskus yang rendah mengakibatkan motifnya tidak keluar secara sempurna hingga penuh satu badan. 10. Disarankan membeli ikan paling kecil ukuran 2 inci ke atas, karena pada ukuran inilah cirri-ciri ikan sehat dan baik dapat dilihat dibandingkan ukuran yang lebih kecil. Hindari untuk membeli burayak walaupun harganya murah, terutama jika anda seorang pemula. Jangan tergoda dengan keuntungan karena memelihara burayak cukup sulit. Yang harus di garis bawahi tentang semua ini adalah 'ilmu yang paling valid dalam mempelajari ikan adalah ikan itu sendiri' karna tdk semua teori-teori tentang ikan tersebut cocok digunakan pada keadaan air tempat kita masing2...jadi..ikan yang kita pelihara adalah guru yang terbaik untuk kita...thx..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar